Penumpang yang berangkat dan orang-orang yang menjemput kedatangan mengalami kebingungan pada hari pertama operasi di terminal baru di Bandara Ahmad Yani, Semarang, pada hari Rabu , ketika mereka keliru pergi ke terminal lama.
“Saya hanya mencoba untuk menjemput Kiko di bandara lama. Di pintu gerbang, saya menekan tombol untuk tiket parkir, tetapi itu tidak berhasil. Untungnya ada seorang perwira di sana yang menunjukkan saya menunjukkan jalan ke sini,” kata Ali Imran , yang akhirnya menemukan anaknya menunggu di terminal baru.
Seorang suami dan istri, yang kembali ke Pontianak, Kalimantan Barat, setelah menjemput anak mereka dari sebuah pesantren di Magelang ..
“Belum ada pengumuman bahwa ada terminal baru sekarang digunakan. Kami tersesat di terminal lama, dan harus buru-buru di sini. Kami beruntung bahwa kami tidak terlambat untuk penerbangan. Jika kami terlambat, siapa yang akan bertanggung jawab? ”kata Jamal.
Terminal baru juga dilengkapi dengan Internet nirkabel cepat yang dapat digunakan untuk menghabiskan waktu sambil menunggu pesawat mereka untuk naik. Menyambung ke internet dan nikmati film terbaru, acara tv, video game, atau menelusuri berita utama terbaru. Bagi mereka yang menginginkan sesuatu yang lebih menarik, kami sarankan mengunjungi situs kasino online. Baca artikel ini untuk lebih tahu tentang perjudian yang bertanggung jawab dan apa yang dapat Anda lakukan untuk memiliki pengalaman game terbaik tanpa akan berlebihan.
Jika tidak, relokasi operasi dari terminal lama ke fasilitas baru, yang dilakukan dari tengah hari Selasa siang hingga dini hari pada Rabu , berjalan dengan baik dan lancar.
Pembangunan terminal baru, dengan anggaran Rp. 2,2 triliun dimulai pada tahun 2014, dan merupakan bagian dari proses berkelanjutan untuk mengembalikan tanah dan struktur asli ke Militer Indonesia. Terminal yang ada dibuka untuk umum pada tahun 1966, dan operasinya diambil alih oleh PT Angkasa Pura pada tahun 1995. Pada tahun 2004, runaways yang ada diperpanjang untuk mengakomodasi penerbangan internasional.
Pada hari Rabu , terminal lama, yang hanya mencakup 6.708 meter persegi, telah kembali ke status aslinya dari instalasi militer.
Perjalanan yang menyenangkan: Penumpang menunggu pesawat mereka di ruang keberangkatan Bandara Internasional Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah, pada 6 Juni (JP / Suherdjoko)
Terminal 58.652 meter persegi yang baru, yang dibangun di atas rawa sebelumnya, hampir sembilan kali lebih besar dan telah dirancang dan berlanskap sedemikian rupa untuk mempertahankan kesan “mengambang di atas rawa. Terminal ini memiliki kolam yang diisi dengan air dan tanaman air. Fasilitas termasuk kursi tunggu, lounge, kafe, toilet, konter check-in, loket masuk imigrasi, dan klaim bagasi.
Terminal baru, elemen inti dari perluasan bandara yang diperkirakan akan selesai pada bulan November tahun ini, sekarang terbuka untuk mengakomodasi ledakan pelancong liburan untuk Idul Fitri pada pertengahan Juni.
Terminal baru dapat menampung 19.000 setiap hari, peningkatan besar lebih dari 2.200 per hari yang dapat ditangani di terminal lama. Baca lebih lanjut mengenai Jadwal Penerbangan Bandara.
Landasan pacu juga telah diperluas sekali lagi dari 2.560 meter menjadi 3.000 meter. Celemek terminal baru adalah 61.334 meter persegi dengan taxiway 72.552 meter persegi yang dapat menampung tiga belas pesawat berbadan sempit atau konfigurasi sepuluh pesawat berbadan sempit dan dua pesawat berbadan lebar.
“Kami telah memastikan bahwa relokasi Operasi Boyong tidak mengganggu kegiatan operasional di terminal sebelumnya karena fokus pemindahan adalah pada malam hari, mendekati waktu tutup. Selesainya relokasi menandai kesiapan untuk beroperasi di terminal baru Bandara Ahmad Yani Internasional di Semarang, yang akan menjadi ikon bagi warga Semarang dan Jawa Tengah, ”kata Faik Fahmi, direktur AP I.
Warga Semarang Irfan Kurniawan dan Ari Wibowo, yang menggunakan terminal baru untuk terbang masing-masing ke Surabaya dan Padang pada hari Rabu , terkesan dengan fasilitas.
“Bersih, besar, nyaman. Saya bangga bisa terbang ke Surabaya pada hari pertama pembukaan,” kata Irfan.
Ari Wibowo berkomentar bahwa “Bandara ini adalah bandara termegah kedua setelah Medan, yang dimiliki oleh provinsi ini. Itu pendapat saya. Ada beberapa ketidakcukupan, seperti kurangnya tanda dan yang lain di sini. Tapi saya bisa mengerti itu. Ini hari pertama. Secara keseluruhan, layanannya sangat baik